Seandainya wilayah pegunungan Dieng belum terlistriki, mungkin masyarakat di sana bisa menerapkan terobosan yang dibuat oleh ilmuwan-ilmuwan di Yissum Research Development Company Ltd., sebuah perusahaan yang berfungsi untuk mengkomersialisasikan teknologi hasil riset Hebrew University di Jerusalem.
Perusahaan tersebut memperkenalkan baterai organik hasil riset para peneliti di Hebrew University yang dibuat dari kentang dan telah mendapatkan perlakuan khusus guna meningkatkan kemampuannya dalam menghubungkan oksidasi dan reduksi dalam sel galvanik atau biasa disebut salt bridge.
Profesor Haim D. Rabinowitch dari Robert H. Smith Faculty of Agriculture, Food and Environment, mahasiswa riset Alex Golberg dari School of Computer Science and Engineering, keduanya dari Hebrew University, bersama dengan Profesor Boris Rubinsky dari University of California di Berkeley, pada dasarnya bermaksud mempelajari proses elektrolitik yang terjadi pada organisme hidup untuk diterapkan pada berbagai aplikasi.
Dalam risetnya mereka mendapati bahwa menggunakan seng dan tembaga yang dipasang pada kentang yang direbus menghasilkan listrik hingga 10 kali lipat dibanding kentang yang tidak direbus. Dari hasil analisa biaya, baterai kentang bisa lima hingga lima puluh kali lebih murah dari baterai komersial 1,5 Volt.
Jika Anda tertarik untuk mencobanya, silakan Anda melakukan sedikit eksperimen dengan berbagai jenis umbi-umbian atau buah-buahan, karena menurut para peneliti tersebut semuanya bisa menghasilkan listrik dengan syarat perlu diberikan perlakuan khusus terlebih dulu agar bisa menghasilkan listrik yang cukup besar.
Perusahaan tersebut memperkenalkan baterai organik hasil riset para peneliti di Hebrew University yang dibuat dari kentang dan telah mendapatkan perlakuan khusus guna meningkatkan kemampuannya dalam menghubungkan oksidasi dan reduksi dalam sel galvanik atau biasa disebut salt bridge.
Profesor Haim D. Rabinowitch dari Robert H. Smith Faculty of Agriculture, Food and Environment, mahasiswa riset Alex Golberg dari School of Computer Science and Engineering, keduanya dari Hebrew University, bersama dengan Profesor Boris Rubinsky dari University of California di Berkeley, pada dasarnya bermaksud mempelajari proses elektrolitik yang terjadi pada organisme hidup untuk diterapkan pada berbagai aplikasi.
Dalam risetnya mereka mendapati bahwa menggunakan seng dan tembaga yang dipasang pada kentang yang direbus menghasilkan listrik hingga 10 kali lipat dibanding kentang yang tidak direbus. Dari hasil analisa biaya, baterai kentang bisa lima hingga lima puluh kali lebih murah dari baterai komersial 1,5 Volt.
Jika Anda tertarik untuk mencobanya, silakan Anda melakukan sedikit eksperimen dengan berbagai jenis umbi-umbian atau buah-buahan, karena menurut para peneliti tersebut semuanya bisa menghasilkan listrik dengan syarat perlu diberikan perlakuan khusus terlebih dulu agar bisa menghasilkan listrik yang cukup besar.
Sumber : Planet Hijau
contoh perlakuan khusus seperti apa?
ReplyDelete