Terdapat beberapa teknologi proses biodiesel di pasaran dunia. Teknologi proses yang digunakan pada kajian ini dikembangkan oleh perusahaan LURGI di Jerman yang disebut Proses Pengolahan langsung Transesterifikasi. Asumsi penggunaan bahan baku adalah dari minyak sawit (CPO) atau turunnya seperti RPO (Refind Palm Oil), CPS (Crude Palm Stearin), RPS (Refind Palm Stearin). Untuk memudahkan CPO termasuk CPS dan RPO termasuk RPS. Biodiesel kepala sawit atau palm oil metilester berarti adalah produk transesterifikasi yang berasal dari CPO atau RPO.
Kelapa sawit dalam bentuk minyak mentah mengandung 93% minyak biodiesel, 4% Asam lemak bebas atau FFA (Free Fatty Acid) dan sejumlah kecil campuran lainnya seperti impurities atau kotoran dan gum. Bahan baku CPO harus dicampur dengan senyawa asam phospat untuk menghilangkan kotoran seperti gum dan logam dll. Kemudian dibersihkan dengan menggunakan zat bleaching earth diikuti dengan filtralisasi. Minyak yang telah dihilangkan asamnya adalah RPO (kandungan asam lemak bebas <>
Kesimpulan
- Biodiesel adalah bahan bakar alternatif masa depan yang ramah lingkungan dan bersifat renewable
- Pengembangan biodiesel dalam negeri terutama ditujukan untuk mengatasi polusi yang diakibatkan oleh emisi yang dikeluarkan oleh bahan bakar petroleum/bensin.
- Terlaksananya pengembangan biodiesel sangat ditentukan oleh komitmen dan dukungan pemerintah, melalui kewenangannya dalam regulasi
- Pengurangan pemborosan devisa negara karena pengurangan impor minyak mentah.
- Menyediakan lapangan kerja baru
- Meningkatkan permintaan dalam negeri untuk CPO, perbaikan harga CPO, yang pada akhirnya diharapkan berdampak pada perbaikan pendapatan petani kelapa sawit
- Penurunan anggaran pemerintah untuk subsidi kesehatan golongan masyarakat ekonomi lemah (mayoritas korban emisi tinggi petrodiesel)
No comments:
Post a Comment