Pemerintah Daerah Samarinda baru-baru ini meninjau kerjasama dengan perusahaan dari Malaysia untuk mengembangkan pengolahan sampah menjadi Bensin dan Solar (BBM).
Terobosan Pengolahan sampah menjadi BBM ini baru dalam tahap uji kelayakan, belum ada perjanjian yang mengikat. Seandainya uji kelayakan itu cocok maka Pemerintah Daerah Samarinda akan segera membuat perjanjian atau MOU dengan perusahaan asal Malaysia tersebut dan segera mungkin membangun pabrik pengolahan sampah menjadi BBM.
Menurut Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Samarinda, Marwansyah, jumlah sampah di Samarinda rata-rata 1.200 meter kubik perhari. Sampah itu terdiri dari sampah basah dan kering, keduanya akan dipisahkan karena yang akan dibuat Bensin adalah sampah plastik. Dikutip dari Vivanews
Sedangkan untuk pembuatan BBM dari sampah plastik itu adalah dengan cara mengolah dan memanaskan plastik hingga suhu 450 derajat celcius dengan alat Recycle Oil Machine.
BBM yang dihasilkan dari pengolahan sampah plastik ini terdiri dari 60% Solar dan 40% Bensin. Namun untuk Bensin kualitasnya belum bagus sedangkan Solar kualitasnya lebih bagus dari solar dari bahan lain. Bahkan di Korea Solar ini sudah digunakan untuk kendaraan.
Pengolahan Sampah Plastik menjadi BBM ini sangat membantu permasalahan sampah yang kini semakin hari semakin banyak. Semoga Kota Samarinda bisa menjadi contoh bagi kota-kota lain yang katanya sering mengeluhkan sampah yang semakin banyak.
No comments:
Post a Comment