About Chemistry, Environment, Waste Management and Green Life Inspirations

18 July 2010

Minyak Kelapa Sebagai Pengganti Solar

Pemanfaatan Minyak Kelapa sebagai Sumber Energi Baru
Berangkat dari keprihatinan akan kesulitan nelayan di daerah terpencil untuk mengakses solar, Dr.Ir. Desrial, M.Eng, Ketua Departemen Tekhnik Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) mengembangkan sebuah inovasi pengubah minyak kelapa menjadi bahaan bakar setara solar.
Nelayan yang tinggal di daerah pantai, tentunya akan lebih muda mengakses minyak kelapa dibandingkan solar. Kelapa yang banyak tumbuh di daerah pantai bisa dimanfaatkan untuk berbagai macam hal, salah satunya adalah mengubah daging minyak kelapa menjadi santan, lalu memisahkan antara lemak dan airnya. Lemak inilah yang kemudian menjadi minyak kelapa. Sedangkan untuk membuat satu liter minyak kelapa, dibutuhkan dua puluh butir kelapa.

Selain usaha ini, minyak kelapa juga bisa didapat dari kopra. Kopra adalah daging kelapa yang dikeringkan dan mengandung minyak sebanyak 34,7 persen. Setelah proses pengeringan, kopra dipotong kecil-kecil. Kemudian dengan pengepresan potongan tersebut akan menghasilkan minyak kelapa. Minyak kelapa ini diendapkan dan disaring. Hasil penyaringan diberi alkali kalium hidroksida (KOH) atau natrium hidroksida (NaOH) untuk menghilangkan asam lemak bebas. Kemudian dijernihkan dengan penyerap warna berupa arang (karbon) aktif.
Pada dasarnya minyak kelapa memiliki derajat kekentalan 50-60 centi-Stokes (cSt). Namun dengan memanaskan minyak kelapa pada suhu 80-90 derajat Celsius, derajat kekentalan minyak kelapa tadi akan menyamai derajat kekentalan solar yaitu 5 cSt. Minyak kelapa dipanaskan dengan menggunakan koil pada batang knalpot. Setelah mencapai suhu 80-90 derajat celcius, minyak kelapa dikabutkan ke ruang pembakaran mesin diesel. Disini minyak kelapa tersebut mengalami proses yang sama seperti solar, minyak kelapa dibakar hingga menghasilkan energi gerak mesin. Untuk membeli koil pendingin dan memodifikasi knalpot mesin diesel menjadi konverter minyak kelapa dibutuhkan biaya sekitar Rp. 100.000. Walaupun begitu, biaya yang dikeluarkan ini masih lebih murah dibanding biaya yang dikeluarkan nelayan untuk membeli bahan bakar solar secara terus menerus.
Selain usaha yang dilakukan oleh dosen IPB ini, sebenarnya telah banyak usaha yang dilakukan oleh pihak-pihak lain untuk menciptakan berbagai sumber energi baru, termasuk oleh anak muda. Berbagai usaha ini, diharapkan akan menginspirasi anak muda untuk terus berinovasi dan mengembangkan tekhnologi-tekhnologi yang berupaya untuk melestarikan lingkungan dan melawan perubahan iklim.

Disadur dari Kompas, 21 Mei 2010, hal. 14.

No comments:

Post a Comment